Mataram, Universitas Mataram – Dalam babak penyisihan MTQMN 2023 yang berlangsung selama 3 hari, mulai dari tanggal 5 hingga 7 November, Tim Syarhil Quran Kafilah Universitas Mataram (Unram) berhasil memukau juri dan berhasil lolos ke putaran final.
Syarhil Qur’an merupakan cabang lomba yang memfokuskan diri pada penyampaian pesan-pesan Alquran dengan cara yang harmonis, menggabungkan bacaan, puitisasi, dan terjemahan yang serasi. Dalam setiap tim, terdiri dari tiga peserta yang memiliki peran masing-masing: pembaca ayat, puitisasi/terjemahan, dan pengungkap makna dalam Al-Qur’an.
Tim syarhil Unram beranggotakan 3 mahasiswa atas nama Dina Aulani, Puput Melati, dan Fazriati. Mereka akan berkompetisi di putaran final bersama dengan lima tim lainnya, termasuk tim dari Universitas Jambi, Universitas Negeri Padang, Universitas Malang, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Negeri Surabaya.
Tim syarhil menunjukkan performa memukau dengan mengusung tema “Peran Generasi Muda dalam Menentukan Arah Tujuan Bangsa”. Mereka dinyatakan lolos setelah berhasil bersaing dengan 111 tim dari perguruan tinggi besar di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Hal ini menjadi pencapaian luar biasa bagi Kafilah Unram dalam ajang MTQMN 2023.
Pembina tim syarhil Unram, Nuzla Af’idatur Robbaniyyah, S.Si., M.Sc. merasa sangat senang atas pencapaian ini, “alhamdulillah perasaannya senang, melihat para pesaing yang banyak dengan kualitasnya bagus-bagus semua. Kita masih diberikan kesempatan dan amanah untuk melanjutkan ke babak berikutnya”.
Sebagai pembina beliau juga berharap, “semoga tim dapat menampilkan dengan maksimal, menyampaikan dengan lancar kemudian bisa menyampaikan sepenuh hati sehingga bisa diterima oleh hati, tidak hanya sekedar menyampaikan pesan-pesan dalam Alquran tapi juga menjadi pengingat bagi kami dan seluruh penonton di lokasi pertandingan nanti”.
Beliau juga menyampaikan persiapan sudah cukup matang, meski mereka baru mendapat tema semalam (7/11) jam 10, dan harus tampil hari ini (8/11) jam 8.30 pagi. Pembina sudah memantau personilnya satu per satu dan tinggal berdoa semoga diberikan kelancaran.
Dina salah satu personal tim syarhil mengungkapkan kebahagiaannya, “baru pertama kali saya menangis karena bahagia”.
“Mengingat perjuangan kita tuh enggak segampang yang mungkin orang pikirkan, mulai dari menyusun teks itu kita mandiri menyusun enggak kayak orang-orang lain yang dapat dari pembinanya, pembina kita mengarahkan lebih baik menyusun sendiri karena itu lebih gampang untuk diingat,” imbuh Dina.
Meski persiapan tim ini tergolong singkat, Dina tetap berharap timnya dapat memberikan penampilan yang terbaik, penampilan semaksimal mungkin di babak final. Dina dan tim akan tampil di babak final dengan membawa tema nasionalisme dalam konsep Al-Qur’an.
Selain Tim syarhil, Kafilah Unram masih memiliki harapan pada cabang bidang lomba Karya Tulis Qur’an dan Desain Aplikasi Qur’an yang juga telah berhasil lolos tahap presentasi dan saat ini sedang menunggu pengumuman hasil. Semoga Kafilah Unram dapat meraih prestasi yang membanggakan.