Mataram, Universitas Mataram – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Mataram (LPPM Unram) menerima kunjungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Singaperbangsa Karawang (LPPM UNSIKA). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang Utama LPPM Unram pada hari Kamis (23/11) lalu.

Dalam pertemuan ini hadir Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Singaperbangsa Karawang (LPPM UNSIKA) Dr. Dayat Hidayat, S.Pd., M.Pd. didampingi 12 orang dosen dan 4 orang. Sedangkan dari LPPM Unram hadir Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. selaku Kepala LPPM didampingi oleh Koordinator Riset, Prof. Ir. Buan Anshari, ST., M.Sc.(Eng.), Ph.D.; Koordinator KKN dan Kerja Sama, Dr. Ir. Misbahuddin, ST., MT., IPU.; Kordinator Pengabdian Dr. Faturrahman, S.Pt.,M.Si; Koordinator Inkubator Bisnis dan Inovasi Dr. Didy Ika Supryadi, SE.,MM; dan Koordinator Program, Data Informasi dan Mutu, I Wayan Sudiarta, Ph.D.

Mengawali kegiatan pertemuan ini, Dr. Dayat Hidayat, S.Pd., M.Pd. menerangkan bahwa, “pelaksanaan benchmarking ini sebagai ajang silaturahmi dan kolaborasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan dengan isu lingkungan hidup dan mitigasi bencana, pusat layanan pemberdayaan KKN, publikasi dan seminar, hingga pusat hak kekayaan intelektual”.

Perjalanan dalam mencapai penelitian ini tentunya banyak kendala yang menerpa ketika dana yang dikeluarkan harus sesuai dengan output yang dihasilkan. Regulasi yang dibuat mengharuskan hasil sesuai dengan output yang diberikan, jadi terkadang sulitnya ketika mendapatkan dana hibah atau semacamnya harus berjalan lurus dengan hasilnya. Maka dari itu pentingnya bekerja sama dengan sesama Lembaga Penelitian dan Pengabdian agar hasil yang diharapkan sesuai dengan yang ditargetkan.

Kepala LPPM Unram, Prof. Dr. Ir. Sukartono, M.Agr. menyambut baik kehadiran LPPM UNSIKA dilanjutkan dengan memaparkan Lokasi Khusus (LOKUS) dan Fokus Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unram. “Dalam Rencana Induk Penelitian (RIP) Unram telah ditetapkan payung penelitian unggulan Unram adalah Pengelolaan Kawasan Pulau-Pulau Kecil Berkelanjutan. Penetapan 5 lokus dilakukan dengan berbagai pertimbangan di antaranya urgensi, keunggulan dan keunikan sumber daya alam, sinergisme dengan kebijakan nasional dan internasional, serta ketersediaan riset dan sumberdaya manusia (peneliti),” jelas Prof. Sukartono.

Adapun lima lokus kawasan prioritas tersebut meliputi: (1) Kawasan Geopark Rinjani, (2) Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, (3) Kawasan Selat Alas Hijau, (4) Kawasan SaMoTa (Teluk Saleh-Moyo-Tambora), serta (5) Kawasan SaKoSa (Sape-KomodoSangiang).

Selanjutnya, I Wayan Sudiarta, Ph.D. selaku Koordinator Program, Data Informasi dan Mutu melanjutkan, “dengan adanya Lokasi Khusus (LOKUS) dan Fokus penelitian dan pengabdian yang tercantum dalam RIP ini diharapkan mampu mendongkrak pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Mataram”.

Untuk mengakselerasi pencapaian visi misi, implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Unram, serta kebermanfaatan Unram bagi mitra, maka LPPM Unram melakukan refocusing riset prioritas pada 5 lokus wilayah dengan 5 fokus riset.

Koordinator Riset LPPM Unram, Prof. Buan Anshari memaparkan urgensi keberadaan Gunung Rinjani bagi kehidupan masyarakat Pulau Lombok sangat vital karena merupakan sumber kehidupan.“Gunung rinjani sebagai sumber kehidupan dengan 90% daerah aliran sungai yang ada di Pulau Lombok, menjadi ‘rumah’ bagi 19 spesies mamalia, 8 spesies reptil, 8 spesies amfibi, 160 spesies burung, 25 spesies kupu-kupu, 447 spesies pohon, 59 spesies paku-pakuan, 117 spesies jamur, 80 spesies anggrek, 28 spesies liana, 6 spesies rotan, dan 153 spesies tanaman obat. Proses geologi eksogenik yang terjadi di Kaldera Purba Sembalun yang menjadi endapan alluvial yang terus-menerus menyebabkan kawasan ini sangat kaya hara sehingga sangat potensial untuk pertanian dengan lanskap hamparan perkebunan bawang putih, kentang, wortel, selada, kol, kopi, strawberry, dan rempah-rempah,” papar Koordinator Riset LPPM Unram.

Lebih lanjut, Dr. Faturrahman, Koordinator Pengabdian menerangkan bahwa, “setiap tahun Universitas Mataram melalui LPPM menggelar kegiatan UNRAM Mengabdi yang bertujuan untuk melakukan intervensi secara langsung terkait dengan pemecahan permasalahan yang ada di masyarakat dengan memksimalkan potensi SDA yang ada. Hal ini dapat menjadi langkah kongkret dalam melakukan kolaborasi pengabdian dengan LPPM Universitas Singaperbangsa (UNSIKA)”.

Selain melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para dosen dan peneliti, Unram juga mendistribusikan mahasiswa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemeberdayaan Masyarakat Desa (PMD) berbasis permasalahan yang ada di masyarakat.

Dalam hal ini, Dr. Misbahuddin selaku Koordinator KKN dan Kerja Sama menjelaskan, “KKN-PMD tahun 2023 ini terdiri dari 14 Tema di antaranya Desapreneur, Desa Pertanian Maju dan Zero, Desa Wisata, Desa Sehat, Desa Pertanian Maju dan Berkelanjutan khusunya Komoditi Porang, Jagung, Padi, Peternakan dan Perikanan yang ada di Kabupaten Dompu, Desa Tangguh Bencana (DESTANA), Desa Sehat dengan Tema Stunting, Desa Digital, dan Desa Tertinggal”.

Selain berfokus pada penelitian dan pengabdian LPPM UNRAM juga memiliki Pusat Lembaga Inkubator Bisnis dan Inovasi (KUBINOV) yang dikomandoi oleh Dr. Didy Ika Supryadi, SE., MM. Yang mana dalam pemaparannya menjelaskan bahwa visi misi KUBINOV, yaitu memfasilitasi hasil-hasil riset dan inovasi dari unsur penelitian maupun pengabdian kemudian selanjutnya dilakukan inkubasi bagi produk-produk inovasi yang memiliki potensi. Dalam membangun ekosistem kewirausahaan di Unram, KUBINOV bersama Kepala LPPM membentuk pengelola KUBINOV yang memiliki 3 bidang, yaitu bidang inovasi, bidang inkubasi dan hilirisasi, serta bidang start up.

Berdasarkan keunggulan sumber daya riset, kontribusi terhadap kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta pencapaian dalam riset kompetitif nasional, termasuk laboratorium, Pusat Unggulan Iptek, dan aspek-aspek lainnya, Unram menetapkan lima fokus utama dalam kegiatan riset. Kelima fokus riset tersebut mencakup: (1) pangan, (2) kesehatan dan obat-obatan, (3) energi, (4) lingkungan dan pariwisata, serta (5) pendidikan, sosial, ekonomi, hukum, dan humaniora. Adanya 5 lokus dengan 5 fokus riset ini diharapkan dapat mendorong terwujudnya sinergisme antara LPPM Unram dan LPPM UNSIKA lebih nyata dan bermanfaat untuk masyarakat, pemerintah, dunia usaha, maupun dunia kerja.

“Diharapkan dengan adanya benchmarking ini LPPM UNSIKA dan LPPM UNRAM dapat ditindaklanjuti menjadi sebuah kolaborasi dalam penelitian dan pengabdian yang baik,” harap Dr. Dayat Hidayat, S.Pd., M.Pd.