Mataram, Universitas Mataram – Senat Universitas Mataram (Unram) menerima kunjungan benchmarking Senat Universitas Bangka Belitung (UBB) di Ruang Sidang Rektor, Rektorat Unram pada hari Kamis (23/11). Kunjungan tersebut dilaksanakan dalam rangka membahas tata kelola organisasi Senat Universitas pada Perguruan tinggi BLU, diskusi pengelolaan Perguruan Tinggi, dan kerja sama Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Prof. Akmaluddin, S.T., M.Sc.(Eng), Ph.D. dan Ketua Senat Unram, Prof. Dr. Agil Al Idrus, M.Si. menyambut hangat kedatangan rombongan UBB.
Dalam sambutannya, Prof. Akmaluddin menyampaikan harapan agar kunjungan UBB bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama antara Unram dan UBB, serta rombongan senat UBB bisa meluangkan waktu untuk melihat keindahan Lombok, baik dari segi pariwisata maupun budaya.
Prof. Akmaluddin menjelaskan bahwa NTB terdiri dari dua pulau besar, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, dan Unram berada di Pulau lombok. Sebagai destinasi wisata, Lombok tidak jauh berbeda dengan Bali.
“Kami berharap agar rombongan UBB di samping melakukan kunjungan diskusi ke Unram juga dapat meluangkan waktu melihat keindahan Lombok, Kota Mataram dan sekitarnya. Dapat mengeksplorasi destinasi wisata, pantai, mata air, Gunung Rinjani, serta banyak pilihan wisata budaya dan kuliner,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Prof. Akmaluddin menjelaskan profil singkat Unram yang telah berusia 61 tahun, Unram memiliki 34 000 mahasiswa; 72 program studi; 9 fakultas yang terdiri dari S1, S2, dan S3, dosen sebnayak 1.354 orang, dan 94 guru besar. Unram pada tahun 2024 ditarget memiliki lebih dari 100 guru besar. Secara kumulatif rasio dosen mahasiswa masih ideal, berstatus PTN-BLU dan sedang dipersiapkan menjadi PTN-BH.
Prof. Dr. Agil Al Idrus, M.Si., selaku Ketua Senat Unram turut menyambut hangat kedatangan senat UBB. Prof. Agil mengucapkan selamat datang di Unram dan menyampaikan apresiasi kepada UBB telah memilih Unram sebagai tujuan benchmark.
Prof. Agil kemudian menjelaskan keunikan dari NTB khususnya Pulau Lombok, “NTB terkenal dengan sebutan seribu masjid, memang Lombok kecil dibandingkan Sumatera yang hanya terdiri dari dua pulau, Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok wilayahnya relatif kecil bila dibandingkan dengan Pulau Sumbawa, hanya sekitar sepertiga dari luas NTB secara keseluruhan, namun populasi NTB 70% berada di Pulau Lombok”.
“Alhamdulillah walaupun kecil, tetapi sangat lengkap, mau cari pantai dan gunung tidak jauh, bibir pantai selalu berdampingan dengan kaki gunung, dan tidak kalah unik dibatasi oleh garis Weber dan garis Wallace sehingga ada kekhasan sumber daya alam yang berbeda dari wilayah barat dan timur,” ungkapnya.
Prof. Agil kemudian memaparkan profil dari Senat Unram yang terdiri dari 6 Komisi tersebut.
“Kami periode kedua kekhasan senat Unram yang berbeda dari periode sebelumnya, senat mempunyai ketua sendiri dan sudah tidak diketuai oleh rektor. Senat Unram terdiri dari 6 komisi beranggotakan aktif 61 orang, mulai periode kedua senat Unram juga membentuk satu seksi, bukan termasuk komisi namun setingkat komisi yaitu Tim Tata Kelola yang tugasnya sebagai think tank (wadah pemikir-red),” ungkapnya.
Prof. Agil lebih lanjut menjelaskan tentang tata kelola dan sistem kerja senat Unram. Hal yang menarik adalah tentang anggaran senat. Anggaran senat Unram setiap tahun dirancang bersama melalui rapat kerja tahunan, dalam rapat kerja tersebut semua komisi menyusun rencana lalu diserahkan ke rektor, anggaran senat melekat dengan anggaran rektorat. Setiap kegiatan sifatnya diusulkan ke rektorat dan semua program berjalan dengan baik dengan tingkat keberhasilan mencapai 80 persen.
Dr. Devi Valeriani, S.E., M.Si selaku Ketua Senat UBB dalam sambutannya mengaku terkesima dengan keindahan Lombok, serta mengapresiasi sambutan hangat yang diberikan oleh Unram dalam kunjungan Benchmarking UBB.
“Ketika mendarat di Lombok kami sudah terkesima dengan keindahan Pulau Lombok, salah satu tujuan mengapa kami memilih Universitas Mataram sebagai tujuan benchmarking adalah untuk bisa bekerja sambil healing melihat kondisi destinasi wisata di Lombok, serta perkembangan pariwisata untuk bisa kami bawa pulang ke Bangka Belitung,” tuturnya.
Ketua senat UBB tersebut menyampaikan bahwa saat ini UBB memiliki 3 komisi; Komisi Pengajaran, Komisi Penelitian, dan Komisi Pengabdian. Melalui kesempatan ini UBB ingin belajar tentang komisi-komisi lainnya hingga tugas pokok dan fungsi masing-masing komisi di senat Unram. UBB juga ingin belajar mengenai tim tata kelola, anggaran Senat, dan akademik yang bisa diambil sisi positif dan dapat diimplementasikan di UBB.