Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram (FMIPA Unram) berbagi pengalamannya selama mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Airlangga (Unair). Program PMM yang ia ikuti dimulai dari bulan Agustus 2023 – Januari 2024.
Program PMM merupakan progam mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. “Di Unair, aku menempuh semester lima pada prodi yang sama dengan prodi asalku yaitu Prodi Fisika. Akan tetapi nama fakultasnya di Unair berbeda, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi,” jelas Liza.
Liza menceritakan alasannya mengikuti PMM di Unair karena ingin mengeksplorasi keberagaman akademis dan budaya yang dimiliki Unair. Dan karena Unair merupakan universitas yang menduduki peringkat 345 kampus terbaik di dunia versi QS World University Ranking (WUR), serta merupakan top 4 universitas terbaik di Indonesia.
“Hal itu semakin menguatkan keinginanku untuk memiliki kesempatan merasakan kuliah di Universitas Airlangga. Keputusan ini juga didorong oleh tekad untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas, bertemu orang-orang hebat, dan merasakan atmosfer akademis yang unik di Surabaya,” ungkapnya.
Sebagai mahasiswa pertukaran di Unair, pengalaman hidup di asrama putri merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan Liza. Bagi Liza, ini adalah pengalaman pertamanya tinggal di asrama dan hidup berdampingan dengan teman sekamar yang berasal dari daerah yang berbeda.
“Asrama ini menawarkan berbagai fasilitas yang membuat pengalaman menjadi lebih berwarna. Asrama putri di Universitas Airlangga menjadi rumah bagiku selama mengikuti program PMM, asrama ini juga menyuguhkan fasilitas yang mendukung kehidupan sehari-hari. Kantin yang nyaman menjadi tempat berkumpul dan berbagi cerita, lift yang modern memudahkan akses ke berbagai lantai, aku juga dapat merasakan kemudahan akses ke transportasi. Universitas Airlangga memberikan fasilitas yang mendukung mobilitas mahasiswa. Mulai dari tempat penyewaan sepeda listrik hingga bis untuk fasilitas kuliah ke kampus A dan B. Dan bahkan adanya mobil golf yang dapat digunakan untuk kuliah dari asrama ke fakultas di sekitaran kampus C, semuanya dirancang untuk memudahkan mahasiswa mengeksplorasi kampus dengan lebih efisien,” papar mahasiswi semester 5 FMIPA Unram.
Sebagai bagian dari pengalaman bertukar budaya, PMM menyediakan wadah untuk mengkesplor keberagaman budaya, yaitu Modul Nusantara. Modul Nusantara merupakan rangkaian kegiatan yang difokuskan untuk menciptakan pemahaman komprehensif tentang kebhinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial yang didesain melalui pembimbingan secara berurutan dan berulang.
Pengalaman modul nusantara yang paling menyenangkan dan berkesan bagi Liza adalah perjalanannya ke Kenjeran. Karena daerah tersebut menawarkan keberagaman budaya yang kaya, mencakup kuliner, seni, dan tradisi lokal. Di Kenjeran, Liza dan mahasiswa PMM lainnya berkesempatan mengeksplorasi pantai, warung makan, dan kegiatan komunitas yang memperkaya wawasan mereka. Perjalanan ke Kenjeran, dengan keindahan pantainya dan beragam kegiatan budaya, memberikan Liza kesempatan untuk mengeksplorasi pesona lokal Surabaya. Keberagaman budaya yang kental di sana menjadi magnet tersendiri, menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam.
“Ada juga kegiatan Modul Nusantara yang menarik dan memperkaya wawasan tentang pesisir Jawa Timur, yaitu perjalanan ke Pelabuhan Pondok Dadap yang berada di Desa Sendangbiru, Malang Selatan. Pelabuhan Pondok Dadap menghadirkan pesona lokal yang mempesona. Keberagaman aktivitas di pelabuhan ini, mulai dari kegiatan nelayan hingga pasar tradisional, memberikan gambaran mendalam tentang kehidupan sehari-hari dan kekayaan budaya setempat. Pelabuhan Pondok Dadap menjadi saksi kegiatan nelayan yang memperkaya wawasan saya tentang kehidupan pesisir. Aku dapat menyaksikan langsung kegiatan nelayan dan meresapi keindahan kehidupan di tepi laut,” ungkap Liza.
Selain pengalaman ke Kenjeran dan Pelabuhan Pondok Dadap, ada juga kegiatan Modul Nusantara yang tak kalah seru. Kegiatan tersebut dilakukan di sekitar kampus C Unair, yakni Expo Kuliner PMM 3 Unair yang menyajikan ragam makanan dari berbagai daerah.
“Pada kegiatan ini ada enam kelompok Modul Nusantara yang bepartisipasi termasuk kelompok Modul kami. Setiap kelompok di berikan stand untuk makanan mereka. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya lidah saya dengan cita rasa baru, tetapi juga membuka wawasan kuliner dari seluruh penjuru Indonesia,” tuturnya.
Bagi Liza pengalamannya selama mengikuti Program PMM di Unair merupakan pengalaman yang menarik dan berkesan. Dengan berbagai destinasi menarik di sekitar Unair dan kegiatan Modul Nusantara tersebut, Liza tidak hanya mendapatkan pengalaman akademis yang berharga, tetapi juga dapat mengeksplor keberagaman budaya-budaya yang kaya di Indonesia.
“Tidak ada hal yang aku sesali selama mengikuti PMM ini walaupun harus merantau ke daerah orang dan jauh dari keluarga. Akan tetapi setiap perjalananku selama PMM ini membuka pintu kesempatan untuk mengeksplorasi dan memahami kekayaan Indonesia melalui mata mahasiswa pertukaran yang bersemangat,” ucap Liza.
“Dan aku berterima kasih banyak kepada Universitas Mataram untuk dukungan yang diberikan sehingga aku bisa merasakan pengalaman yang luar biasa ini. Universitas Mataram memberikan dukungan luar biasa selama aku mengikuti program ini. Dengan fasilitas online, mereka memastikan komunikasi lancar, dan bimbingan akademik tetap terjaga,” imbuhnya.
Liza menyampaikan jika sistem komunikasi online yang disediakan oleh Unram memudahkan interaksi antara mahasiswa pertukaran dan pihak kampus. Bimbingan akademik tetap terjaga, memberikan rasa aman dan keyakinan untuk mengatasi tantangan akademis. Dengan dukungan ini, mahasiswa FMIPA Unram itu merasa lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan mahasiswa pertukaran di Unair.